Siapa sih yang nggak suka belanja? Kegiatan jual beli yang kadang membuat seseorang menghambur-hamburkan uangnya ini sudah pasti jadi kegemaran semua orang. Tidak ada batasan gender ketika kita membahas belanja. Bukan cuma perempuan yang gemar belanja, laki-laki pun juga suka menghamburkan uangnya untuk membeli sesuatu yang mereka sukai.
Di modernnya sistem informasi dan teknologi saat ini proses jual beli dan belanja sudah semakin dimudahkan dengan adanya marketplace agar kita bisa melakukan proses jual beli secara online. Ribuan bahkan jutaan toko online yang ada dan memberikan berbagai promo untuk menarik peminat berkunjung dan melakukan transaksi. Toko online pun tidak hanya ada di marketplace, bahkan sampai menjamur di sosial media. Keberadaan sosial media memudahkan mereka untuk melakukan promosi dalam menjaring calon pelanggan.
Dengan segala kemudahan itu membuat kita semakin mudah dalam berbelanja. Bukan sekedar banyaknya pilihan toko yang bisa kita pertimbangkan, kemudahan dalam pembayaran pun bisa membuat kita lebih praktis dalam berbelanja.
Tapi dengan segala kemudahan yang ada, kita jangan sampai terlena yang malah bisa membuat kita mengalami kerugian dalam proses transaksinya. Banyak sekali penipuan dalam jual beli online. Banyak oknum nakal yang memanfaatkan kesempatan yang bisa menimbulkan kerugian dari pihak pembeli. Penipuan yang sering terjadi adalah toko online bodong yang menjual barang-barang fiktif.
Untuk penipuan ini jarang terjadi di marketplace tapi sangat marak di media sosial. Walaupun bukan tidak mungkin terjadi di marketplace, tapi pada marketplace ada sistem dalam transaksinya sehingga uang dari si konsumen lebih aman ketika bertransaksi. Sedangkan di media sosial biasanya lebih marak penipuan tersebut karena pihak pembeli dan penjual bertransaksi secara langsung yang membuat resiko hilangnya uang semakin besar.
Penipuan berikutnya yang juga sering terjadi adalah penjualan barang palsu atau kw dengan harga barang yang asli. Karena pemalsuan produk sangat banyak sekali terjadi maka banyak oknum pula yang memanfaatkan hal tersebut untuk mencari keuntungan lebih.
Disini kita harus lebih teliti dan waspada ketika membeli karena banyak barang palsu yang sangat mirip dengan produk aslinya tapi dengan kualitas yang tidak setara. Pasti akan sangat mengecewakan apabila ketika membeli sesuatu dan yang datang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Untuk beberapa marketplace memang ada fitur COD ataupun retur ketika apa yang kita beli tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi tetap saja hal tersebut akan menimbulkan kekecewaan dan juga kerugian.
Memang kita harus lebih teliti dan jangan tergesa-gesa ketika membeli sesuatu di toko online, terlebih lagi apabila produk yang akan kita beli memiliki harga yang tidak murah. Kejelian sangat diperlukan dalam memilih toko mana yang menjual barang berkualitas. Jangan sampai kita merugi hanya karena terbuai promo diskon yang sangat menggiurkan. Ada beberapa yang harus kita perhatikan dalam memilih toko mana yang sekiranya menjual barang asli. Toko online yang menjual barang palsu biasanya menjebak calon konsumen dengan iming-iming yang cukup menggiurkan. Agar kita tidak tertipu, yuk kita kenali ciri-ciri dari toko online yang menjual barang palsu.
Ciri-ciri Toko Online yang Menjual Barang Palsu
1. Harganya gila-gilaan
Ciri pertama dari toko online yang menjual barang palsu adalah harga yang tidak masuk akal. Jangan pernah tergiur promo potongan harga yang tidak masuk akal. Produsen produk biasanya akan memberi batas bawah harga untuk sebuah produk dan tidak mungkin toko menjual produk asli dengan harga jauh dibawah batas bawah harga yang sudah ditentukan. Bila kamu menemukan produk dijual dengan diskon hingga 80-90% bisa jadi itu adalah barang palsu.
2. Kolom komentarnya mati
Kita acap kali menemukan toko online di sosial media yang kolom komentarnya dimatikan entah itu di instagram ataupun facebook. Sebaiknya hindari membeli barang di toko online tersebut. Karena tidak adanya kolom komentar, kita jadi tidak bisa melihat review dan juga penilaian dari orang-orang yang sudah membeli barang di toko tersebut. Banyaknya jumlah follower dari akun toko online tersebut tidak bisa menjadi jaminan barang yang dijual di toko tersebut adalah barang asli.
3. Menolak COD
Rata-rata penipu yang berkedok toko online akan menolak atau mematikan fitur COD. Kenapa demikian? Karena dengan cod kita bisa lebih dulu mengecek barang yang akan kita beli sebelum memastikan melepaskan uang yang untuk membeli barang tersebut. Dengan tidak adanya fitur cod di barang yang mereka tawarkan membuat kita harus membayar terlebih dahulu sebelum barang yang kita beli sampai ke tangan kita.
4. Banyak kejanggalan pada toko online tersebut
Ketika kita melihat beberapa hal aneh pada toko tersebut, jangan membeli di toko online itu. Hal-hal yang janggal yang bisa kita lihat antara lain:
- Tidak ada alamat toko offline
- Testimoninya janggal, terlalu templating, foto-foto yang mirip, atau bahkan tanpa ada testimoni
- Website yang digunakan oleh penjual adalah website gratisan yang kredibilitasnya dipertanyakan
- Meminta pembayaran di luar marketplace
Itulah beberapa ciri dari toko online yang menjual barang palsu. Jangan sampai kita merugi dan tertipu hanya karena iming-iming harga yang sangat murah.