Perkembangan teknologi informasi dan Internet yang semakin meningkat membuat daya beli masyarakat sekarang ini lebih banyak beralih ke e-commerce daripada membeli barang dari toko offline maupun konvensional. Apalagi meningkatnya produk kreatif dari anak milenial di Indonesia yang memiliki banyak segmen produk dan jasa yang beragam, hal ini membuat banyak perusahaan startup yang ingin membuat platform e-commerce untuk bisa menampung banyak konsumen yang ingin berbelanja mudah dan barang bisa diantar ke alamat tujuan konsumen, tinggal duduk nyantai barang diantar kurir ekspedisi.
E-commerce adalah suatu aktivitas jual beli yang dilakukan seseorang melalui media elektronik atau khususnya online, kegiatan jual beli ini sarananya sering dilakukan melalui internet.
Jenis E-commerce secara umum
Mungkin belum banyak orang yang tahu secara detail jenis dari e-commerce itu apa saja, namun pada umumnya hanya mengetahui bahwa e-commerce hanya kegiatan jual beli secara online, lalu apa saja jenis ecommerce lainnya? simak uraiannya dibawah ini
1. B2B (Business to Business)
Jenis e-commerce yang pertama adalah kegiatan suatu perusahaan yang menjual produk atau jasanya kepada perusahaan lain, biasanya klien akan membeli barang dalam jumlah yang sangat banyak, misalnya sebuah perkantoran atau perusahaan membeli alat tulis kantor (ATK) dan juga alat pendukung pekerjaan lainnya dengan jumlah minimal tertentu dari produsen ATK tersebut.
2. B2C (Business to Customer)
Jenis e-commerce selanjutnya adalah kegiatan suatu perusahaan menjual produk atau jasa langsung kepada klien atau konsumen, biasanya jumlah pembelian klien ini dalam jumlah kecil atau biasa disebut eceran.
3. C2C (Consumer to Consumer)
jenis e-commerce selanjutnya Jika kamu pernah menjual barang bekas atau dalam dunia jual beli online biasa disebut barang preloved, nah dalam aktivitas yang dilakukan tersebut maka termasuk salah satu jenis e-commerce.
4. Consumer to Business (C2B)
Jenis e-commerce selanjutnya adalah suatu kegiatan jual beli barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang sesuai request orderan Perusahaan, misalnya orderan desain grafis, photografi dan videografi produk perusahaan.
5. Business to Public Administration (B2A)
jenis e-commerce terakhir yaitu kegiatan atau aktivitas jual beli produk atau jasa yang dilakukan suatu perusahaan untuk lembaga pemerintahan, biasanya lembaga pemerintahan membutuhkan website, programmer untuk mengembangkan sistem administrasi onlinenya.
Jenis Pengiriman di E-commerce
Transaksi jual beli yang banyak dilakukan orang dengan mengandalkan teknologi internet seperti saat ini membuat banyak jasa pengiriman juga mengembangkan pelayanannya supaya dapat memenuhi kebutuhan transaksi di E-commerce, jasa ekspedisi seperti JNT, JNE, Sicepat, Tiki, Pos indonesia dan lain sebagainya untuk sekarang ini berlomba-lomba untuk bisa bergabung dengan perusahaan E-commerce dan juga platform marketplace karena masyarakat sekarang ini lebih memilih kepraktisan berbelanja di internet, lalu apa saja jenis pelayanan pengiriman di E-commerce? simak uraiannya dibawah ini
1. Layanan Kiriman COD ( Cash on Delivery)
Pelayanan yang paling sering digunakan oleh konsumen ketika berbelanja menggunakan e-commerce ini memberikan pengiriman barang dengan membayarkan nominal harga barang yang dipesan sudah diterima oleh konsumen dan pembayarannya langsung kepada kurir ekspedisi yang mengantarkannya.
layanan COD biasanya diberikan oleh perusahaan ekspedisi demi memberikan kemudahan kepada konsumen ketika transaksi jual beli melalui e-commerce, mungkin tidak memiliki e-wallet untuk membayarnya secara digital, lalu dapat membayarkan produk yang dibeli secara cash. Beberapa perusahaan ekspedisi yang sudah memiliki layanan produk COD seperti J&T, Sicepat, Anteraja, ninja Express dan juga SAP.
2. Layanan Kiriman Same Day
Pelayanan paling memuaskan jika dilihat dari sampainya barang pesanan konsumen bisa menggunakan layanan ekspedisi dengan produk Same Day Service (SDS), layanan ini memberikan kemudahan konsumen untuk mendapatkan barang yang dibeli sampai di hari yang sama, namun pengiriman ini memiliki waktu yang ditentukan oleh pihak ekspedisi, misalnya pengiriman harus sebelum jam 2 siang, jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh dari si penjual dan konsumen. ekspedisi yang memiliki layanan produk ini seperti Grab, Gojek, TRC, TIKI, JNE dan AnterAja.
3. Layanan Kiriman Reguler
Semua ekspedisi pasti memiliki layanan reguler, karena pada umumnya konsumen ketika bertransaksi online tidak terburu-buru untuk menunggu kedatangan barang yang dibeli, layanan reguler pada umumnya memiliki estimasi kedatangan 2-4 hari di tempat tujuan, dan untuk harga jasa pengirimannya lebih terjangkau daripada layanan lain yang menginginkan kecepatan barang dibeli sampai di tujuan.
4. Layanan Ekonomis
Layanan kiriman ekonomis adalah pengiriman dengan waktu yang tidak bisa dipercepat, karena biasanya layanan hemat atau ekonomis ini dipilih ketika tempat tujuannya terlalu jauh dari jangkauan kurir ekspedisi, misalnya penjual berasal dari jogja akan mengirimkan kepada konsumen yang berada di kota terpencil di kalimantan. layanan ini juga relatif murah namun estimasi yang diberikan 5 sampai 20 hari. ekspedisi yang memiliki layanan ekonomis ini seperti TIKI, JNE, POS, Wahana.
5. Layanan Kiriman Cargo
Layanan spesial dari beberapa perusahaan ekspedisi ini memiliki sasaran orang yang ingin mengirimkan barang dengan jumlah besar dan berat dengan minimal 5 sampai 10 kg per paketnya, untuk estimasi yang diberikan biasanya tergantung jarak tempuh tujuan namun rata-rata estimasi 3-7 hari sampai tujuan, ekspedisi yang memiliki layanan ini seperti TIKI, J&T, JNE, Indah Cargo, Wahana, Lion parcel, POS, dan banyak perusahaan ekspedisi Cargo lainnya.